01996 2200349 4500001002100000005001500021035002000036003002000056006001800076007000300094008004100097856016300138020002200301040002200323082001200345084001800357245011600375250003100491264003000522300005400552336002100606337003000627338002300657520079700680650001901477700003401496700003101530700003001561850001201591999002401603990001901627INLIS00000000105662820230112075833 a0010-0123000060CB D.0920200aa g 000 hta230112 g h ind  xhttp://opac.perpusnas.go.id/uploaded_files/sampul_koleksi/original/Monograf/1330708.JPG?rnd=1774059144yhttp://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1330708 a978-623-6619-86-5 aJKPNPNAbinderda a899.221 a899.221 RIA b aBukan buku nikah /cpenulis, Ria Ricis ; penyunting, Larasati Fitriani ; penyelaras akhir, Fenti N. dan Suci P. aCetakan kelima, Maret 2021 aJakarta :bLovable,c2021 a220 halaman :bilustrasi berwarna ;c13 x 19 cm. 2rdacontentateks 2rdamediaatanpa perantara 2rdacarrieravolume aApakah cinta serumit itu? Jatuh, pergi, datang, patah, lalu kemball. Tapi, yang saya tahu, cinta itu.... Awan: Yang namanya perasaan, tidak bisa bohong. Apalagi, kalau sudah sayang. Mendapatkan hati kamu itu tidak mudah. Jadi, tidak mungkin kutinggalkan begitu saja. Aku hanya butuh waktu, hingga saatnya siap dengan kalimat, "Boleh, kah, aku menjadi pendamping dalam suka dan duka di hidupmu?" Rangga: Tidak ada alasan untuk laki-laki yang meninggalkan ketika diminta kepastian. Perempuan itu bukan wahana permainan. Yang dengan gampang datang, lalu ditinggalkan. Jangan datang hanya memberikan pilihan. Karena perempuan itu bukan memberi pilihan, tapi kepastian. Saya berharap dengan siapa pun nanti saya berjodoh, saya ingin dia datang membawa kepastian. Bukan pamit dan meminta kesempatan 4aCatatan harian0 aLarasati Fitrianiepenyunting0 aFenti N.epenyelaras akhir0 aSuci P.epenyelaras akhir aJKPNPNA aCB-D.09 2020-024724 a00103673012022