na INLIS000000001246844 20231127095407 0010-1123000041 ta 231127 0 ind 9786234003338 398.209598 [23] 398.209598 ZUL p Zulfan Arif Perang Besar Baratayudha : Perang Besar Pandawa dan Kurawa / Zulfan Arif; Penyunting, Herman Adamson; Pemeriksa Aksara, Rizky Anniza Puspitasari; Penata Aksara, Nurlita; Perancang Sampul, Nurlita; Perupa Isi, Freepik.com; Perupa Sampul, Freepik.com Cet. 1 Yogyakarta : Penerbit Anak Hebat Indonesia, 2023 viii + 248hlm. ; 14 x 20 cm. Social Science Herman Adamson Rizky Anniza Puspitasari Nurlita Freepik.com L ahirnya perselisihan antara Pandawa dan Kurawa itu dimulai saat masa muda orangtua mereka. Pandu, ayah dari Pandawa dan Destarata, kakak Pandu yang buta serta ayah dari Kurawa. Di sisi lain, Pandu sebelum menikah bersama Dewi Kunti. Dewi Kunti sudah menerapkan mantra pada Dewa Matahari untuk dikaruniai keturunan, lahirlah Karna yang kemudian dibuang oleh Dewi Kunti, dan ditemukanlah Karna oleh kusir kereta. Selepas Pandawa dan Kurawa menginjak dewasa mulai muncul persaingan untuk memperebutkan takhta kerajaan. Hingga akhirnya terjadi permainan dadu yang membawa Pandawa dan Kurawa berperang. Dari permainan dadu tersebut, Kurawa dan Pandawa harus menanggung risiko dalam perang saudara tersebut. Di mulai dengan Pandawa yang harus menjalani hukuman pengasingan di hutan sebagai rakyat jelata di Kerajaan Wirata. Namun, setelah masa hukuman berakhir, para Kurawa menolak mengembalikan hak-hak para Pandawa. Sebenarnya Yudhistira (Saudara sulung dari Pandawa), hanya menginginkan 5 desa saja untuk dikembalikan ke Pandawa bukan keseluruhan wilayah kerajaan. Tetapi Kurawa tidak sudi memberikan satu jengkal tanah ke Pandawa. Akhirnya keputusan diambil lewat Perang Baratayudha yang tidak dapa dihindari lagi. 00103271012023