03060 2200265 4500001002100000005001500021007000300036008004100039020001800080035002000098082001700118084001800135100002200153245024900175250001100424260003100435300004300466520218200509650001002691700001802701700001202719700002102731700002302752990001902775INLIS00000000124689320231130120822ta231130 d 0 ind  a9786023753116 a0010-1123000090 a899.221 [23] a899.221 LUC e0 aLucia Priandarini1 aEpisode Hujan :bHadiah Terbaik Dari Menemukan Pasangan yang Tepat adalah Kita Selalu Bisa Jadi Diri Sendiri /cLucia Priandarini; Editor, Cicilia Prima; Desainer Sampul, Dyndha Hanjani P; Ilustrator Isi, Cynthia; Penata Isi, Tim Desain Brocoli aCet. 1 aJakarta :bGrasindo,c2023 aviii + 282 hlm. :bils. ;c13 x 19 cm. a[07.43, 30/11/2023] D 3331 WI: "Hujan membuatku merasa tidak sendiri. Rintik hujan membuatku sadar. Aku bukan satu-satunya orang yang jatuh, lalu pecah membentur batu dan aspal jalanan, atau larut bersama kelokan sungai." "Pluviophile," ucap Katya. "Apa itu?" "Itu kamu. Orang yang merasakan kedamaian saat hujan," ungkap Katya. Meski ia tahu, pria itu-Banyu Mili-sepertinya bisa merasa damai kapan pun juga. Bagi orang lain, pembicaraan tentang hujan barangkali terdengar konyol. Tapi, bagi Katya, bersama Banyu Mili, pembicaraan topik seremeh-temeh cuaca menjadi semenarik film box office. Katya membenci hujan. Hujan deras turun pada perayaan ulang tahunnya yang kedelapan, membuat satu-satunya ulang tahun yang pernah dirayakannya berantakan karena tak ada seorang pun dari undangan yang datang. Hujan juga menjadi latar kepergian kakak kandungnya, Bara, yang hilang sejak usia sembilan. Dan, hujan turut mengantar kepergian ibunya, yang meninggal saat Katya memutuskan untuk menjadi seorang wartawan. Hujan pun turut mengiringi kehilangan Katya akan Jani, sosok gadis kecil yang menjadi muridnya di sebuah pusat kegiatan belajar mengajar di daerah pinggiran Jakarta, tempat anak-anak jalanan mengecap pendidikan. Lalu, masih adakah alasan bagi Katya untuk tak menyalahkan hujan alas semua kehilangan? Katya tak pernah yakin, sampai ia bertemu dengan Banyu Mili, sosok yang diam-diam mengisi hatinya, yang membuatnya berani mengambil satu keputusan penting dalam hidupnye [07.43, 30/11/2023] D 3331 WI: Ada deras keringat ayah dan banjir tangis ibu dalam langkah kakimu hari ini. Dunia jahat dan kau kalah? Lihat telapak tanganmu. Ayah selalu menempa tangan itu agar tak menyerah. Ibu tak henti memapah tangan itu untuk berdoa. Bangkitlah untuk melangkah. Ini kisah tentang ayah dan ibu, yang cintanya lahir bahkan sebelum kau lahir, yang cintanya tumbuh bahkan sebelum kau bertumbuh. Ini kisah tentang ayah dan ibu, yang tangisnya mampu menyalakan api, yang tangisnya mampu memadamkan api. Api paling panas menyala saat ayah dan ibu menangis kecewa. Api paling panas padam oleh tangis perjuangan ayah dan ibu. Maka, ingatlah selalu rumah. 4aFiksi0 aCicilia Prima0 aCynthia0 aDyndha Hanjani P0 aTim Desain Brocoli a00103321012023