01723 2200265 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020001800100082001700118084001800135100002200153245017500175250001100350260003200361300003000393650001900423700002500442700001600467700001100483700001000494520093900504990001401443INLIS00000000124711320231214121037 a0010-1223000207ta231214 0 ind  a9786236175231 a320.531 [23] a320.531 IMA n0 aIman Budi Santosa1 aNasihat-nasihat Hidup Orang Jawa :bHikmah dan Falsafahnya /cIman Budi Santosa; Editor, Dian Panjering Wengi; Tata Sampul, Alfin Rizal; Tata Isi, Vitrya; Pracetak, Wardi aCet. 1 aYogyakarta :bNoktah,c2021 a240 hlm. ;c13,5 x 20 cm. 4aSocial Science0 aDian Panjering Wengi0 aAlfin Rizal0 aVitrya0 aWardi aAja ngomong waton, nanging ngomonga nganggo waton." Jangan asal bicara, tetapi bicaralah dengan patokan atau alasan yang jelas. Peribahasa tersebut merupakan ajakan untuk tidak asal bicara. Usahakan setiap pembicaraan benar-benar memiliki landasan atau alasan yang jelas agar dapat dipertanggungjawabkan. Biasanya, peribahasa ini digunakan untuk mengingatkan siapa pun yang sering menjelek-jelekkan orang lain dan menyebarkan kabar bohong atau hoaks. Dalam khazanah hidup kebudayaan Jawa, tersimpan ribuan peribahasa yang tetap diamalkan dan memberikan warna khusus bagi dinamika masyarakatnya hingga kini. Buku ini sengaja ditulis sebagai upaya merangkum kembali peribahasa Jawa yang eksistensinya mampu menembus ruang dan waktu hingga abad XXI. Apabila disimak, kekuatan nilai pesan yang terkandung dalam peribahasa tradisional masih sangat relevan sebagai landasan sikap dan perilaku di era digital. Selamat membaca! a001013542